MACAM-MACAM USAHA DI BIDANG
BUSANA :
2. Modiste
3. Tailor
4. Butik
5. Atelier (Bengkel Busana)
6. Houte Couture
7. Desainer
8. Loundry
9. Kursus Menjahit
10. Persewaan pakaian
11. Toko perlengkapan pakaian
12. Toko tekstil
13. Konsultan mode
14. Perantara pakaian
15. Dsb.
1.
KONFEKSI : Yaitu usaha pembuatan
pakaian jadi secara masal dengan menggunakan ukuran standar atau baku.
Kualitas hasil
produksi garment ada kualitas tinggi, sedang, dan rendah. Ukuran yang digunakan
pada garment adalah: S, M, L, XL, 3L, dsb. Untuk kualitas eksoort biasanya
menggunakan ukuran standart yang digunakan oleh
2. MODISTE : Yaitu seorang wanita yang ahli dalam pembuatan busana
wanita.
3. TAILOR : Orang yang ahli dalam pembuatan busana khusus.
Misalnya :
-
Jas
-
Safari
-
Celana Panjang
-
Kemeja
-
Dsb.
Dan biasanya busana khusus Pria.
4. BUTIK
Butik adalah toko pakaian yang menjual berbagai macam
pakaian dan pelengkap pakaian yang berkualitas tinggi dan ekslusif. Selain
menyediakan pakaian dan pelengkapnya juga menyediakan bahan pakaian. yang
termasuk dalam pelengkap pakaian yaitu antara lain: sepatu, sandal, macam-macam
tas, selendang, ikat pinggang, manset, hairpiece, dasi, dan macam-macam
perhiasan.
5. ATELIER :
Atelier berasal dari
bahasa Perancis yang berarti tempat kerja atau bengkel, atau rumah mode, atau tempat untuk mengolah
mode pakaian. mode atelier adalah: suatu usaha menjahit yang melayani pekerjaan
berdasarkan pesanan perorangan perseorangan atau rombongan. Ukuran, model, dan
bahan bisa dari pemesan, dan bisa juga dari pemilik bengkel. Pola menggunakan pola konstruksi. Mode
atelier lebih besar dan lebih lengkap dari modiste, baik peralatan maupun staf
pegawainya. Selain mengerjakan pesanan juga membuat dan menjual pakaian jadi
serta perlengkapan pakaian. Hal-hal yang dikerjakan biasanya tidak hanya membuat busana, melainkan juga membuat Lenan rumah tangga.
USAHA BUTIK
Usaha butik termasuk dalam usaha perdagangan
busana (Fashion merchendizing). Butik berasal dari bahasa Perancis BOUTIQUE yang artinya
TOKO
-----à artinya toko yang menjual pakaian jadi dan
pelengkapnya yang bersifat eksklusif. Yang termasuk dalam pelengkap pakaian
yaitu antara lain: sepatu, sandal, macam-macam tas, selendang, ikat pinggang,
manset, hairpiece, dasi, dan macam-macam perhiasan. Agar butik berkembang
menjadi besar maka perlu dikelola dengan baik. Untuk itu harus dibuat suatu
perencanaan.
PENTINGNYA PERENCANAAN
DALAM BUTIK:
1.
Setiap langkah
usaha harus dipersiapkan dalam bentuk perencanaan terlebih dahulu, sehingga
mempunyai sebuah pedoman kerja.
2.
Perencanaan akan
memberikan gambaran secara menyeluruh, minimum untuk jangka waktu tertentu dari
bidang usaha yang dikerjakan, yaitu tentang:
a.
Apa yang akan
diperbuat dengan perusahaan itu.
b.
Apa yang ingin
dicapai.
c.
Bagaimana cara
melakukan usaha tersebut supaya tujuannya tercapai.
3.
Perencanaan
melatih para pengusaha untuk bekerja secara teratur dan berdisiplin. Dengan
demikian akan membentuk pribadi wirausaha yang baik.
4.
Penggunaan
tenaga, alat, dan waktu menjadi lebih efisien dan mencegah pemborosan yang tidak
perlu.
5.
Tahu pekerjaan
yang lebih penting dan harus dilakukan terlebih dahulu (ada skala prioritas).
Setiap hari pekerjaan harus diinventaris, kemudian diprioritaskan pekerjaan
yang lebih penting yang harus dikerjakan
lebih dahulu.
Langkah-langkah dalam menyusun perencanaan
apabila akan mendirikan sebuah usaha:
A. Siapa penanggung
jawab perusahaan: apakah pemilik sendiri atau bersama-sama dengan orang lain.
B.
Bentuk usaha yang
dipilih.
C.
Perusahaan apa yang akan
dipilih.
D. Berapa modal yang
diperlukan.
E.
Bagaimana bentuk
organisasinya.
F.
Bagaimana kedudukan usaha
itu dalam negara (pemerintah).
A. Siapa
penanggung jawab perusahaan: apakah pemilik sendiri atau bersama-sama dengan
orang lain. Bentuk hukum yang dipilih sesuai dengan bentuk usaha itu sendiri.
B.
Bentuk
usaha yang dipilih.
BENTUK USAHA:
1.
Bentuk Usaha Perorangan. Yaitu usaha yang
didirikan oleh seseorang dengan mempertanggung jawabkan seluruh harta bendanya
terhadap semua resiko yang diderita usahanya. Sifat usaha tersebut adalah:
·
Didirikan sendiri
·
Milik sendiri
·
Modal sendiri
·
Kalau rugi ditanggung sendiri
Dalam usaha perorangan semua pekerjaan dikelola dan dikerjakan sendiri oleh
pemilik usaha tersebut, serta menjadi tanggung jawab sendiri. Usaha ini bisa
dilakukan kalau usaha itu masih kecil.
KEUNTUNGAN USAHA PERORANGAN
a.
Usaha dapat dipimpin
sendiri menurut kehendaknya.
b.
Keputusan dapat diambil
secepat mungkin tanpa melalui perundingan.
c.
Keuntungan dapat
dinikmati sendiri kalau usahanya sukses.
KERUGIANNYA
a.
Jika kebetulan
pemimpinnya berhalangan , maka kepemimpinan dan pengelolaan akan kosong.
b.
Kelangsungan hidup
usahanya tergantung kemampuan dan umur pemiliknya.
c.
Jika kebetulan
pengelolanya kurang pandai, maka badan usaha ini cenderung akan mengalami
kerugian.
2. Bentuk Usaha Firma
Badan usaha ini didirikan oleh beberapa orang atas usaha
bersama. Masing-masing anggotanya mempunyai kewajiban dan hak yang sama. Setiap
anggota firma juga sebagai pemimpin firma tersebut. Agar tidak menyulitkan di
dalam pelaksanaan, maka tugas sehari-hari dibagi sesuai dengan bakat dan bidang
serta kemampuan mereka masing-masing. Dari segi hukum masing-masing anggota
bertanggung jawab terhadap hutang-hutang badan usaha secara bersama. Dengan
demikian setiap anggota akan menanggung resiko dan utang-utang badan
usaha, meskipun resiko serta utang-utang
tersebut diakibatkan oleh salah seorang dari anggota.
3. Bentuk Usaha Perseroan Terbatas
(PT)
Perseroan terbatas adalah suatu perseroan (perkumpulan)
yang beranggotakan para pemegang saham atau andil yang dikeluarkan oleh PT
tersebut. Orang-orang yang dianggap sebagai anggota suatu PT adalah orang-orang yang memiliki saham PT tersebut.
Setiap anggota pemegang saham mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap resiko
dan utang yang diderita badan usaha sebesar saham yang mereka setor ke dalam
badan usaha tersebut.
4. Bentuk Badan Usaha Perseroan
Komanditer (Comanditer Venoscop)
Bentuk badan usaha ini adalah merupakan bentuk tengah antara badan usaha firma dan badan usaha perseroan terbatas. Ditinjau dari hak, tugas dan kewajibannya, keanggotaannya dibedakan
menjadi:
1.
Anggota Pengurus: bertugas mengurus dan menjalankan perusahaan sehari-hari
dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap utang-utang badan usaha dengan harta
pribadi mereka. Berhasil atau tidaknya badan usaha tersebut untuk mencapai
tujuannya terletak di tangan anggota pengurus.
2.
Anggota komanditer: bertugas hanya menyetor modal ke dalam badan usaha, dan
selanjutnya mereka tidak berhak ikut dalam pimpinan untuk menentukan jalannya
perusahaan. Oleh karena hak dan tugasnya terbatas, maka kewajiban untuk
menanggung utang-utang badan usaha terbatas pula hanya sebesar modal yang
mereka setor ke dalam badan usaha saja. Mengenai pembagian laba, mereka atur
dengan anggota pengurus sesuai dengan
ketentuan menurut anggaran dasarnya. Pembagian laba juga tergantung
saham yang mereka setor ke badan usaha itu.
C.
PERUSAHAAN
ATAU JENIS BIDANG APA YANG AKAN DIPILIH
Jenis bidang tiga usaha:
1.
Bidang Perdagangan: toko
pakaian, toko asesoriess (perhiasan), toko pelengkap pakaian, dsb.
2.
Bidang Produksi: garment
(konfeksi).
3.
Bidang Jasa: Modiste,
Tailor, Atelier, konsultan busana, dsb.
D.
BERAPA
MODAL YANG DIBUTUHKAN:
Modal tidak harus berupa uang, modal bisa berupa perlengkapan atau
alat-alat, misalnya: almari, etalase, gedung, boneka-boneka, dsb.
E.
BAGAIMANA
BENTUK ORGANISASINYA: ini menyangkut di dalam pengelolaan usaha tersebut. Yang harus
diperhatikan adalah:
1.
Di mana tempat usaha itu
dilakukan.
2.
Sarana apa saja yang
dibutuhkan untuk usaha itu.
3.
Berapa tenaga kerja yang
dibutuhkan.
4.
Keahlian apa saja yang
harus dipersiapkan.
5.
Bagaimana keuangan dan
administrasinya atau sistem pembukuannya. Misalnya semua barang yang laku harus
dicatat.
6.
Bagaimana pengawasan atau
control itu dilakukan.
F.
BAGAIMANA
KEDUDUKAN USAHA ITU DALAM PERATURAN PEMERINTAH (NEGARA)
Maksudnya adalah: apakah mempunyai ijin usaha atau mempunyai SIUP;
mempunyai Surat Wajib Pajak (NPWP); Diasuransikan, baik perusahaannya maupun
tenaga kerjanya.
PENENTUAN
LOKASI UNTUK USAHA BUTIK
A. SARANA
FISIK
Agar usaha
berkembang dengan baik maka sebelum mendirikan usaha harus survey tempat untuk
mendirikan usaha tersebut. Dalam penentuan lokasi sebuah toko (butik),
pengelola butik harus berusaha menentukan satu lokasi yang dapat memaksimalkan
penjualan dan labanya. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan lokasi yang
strategis yang menarik untuk pembeli. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dan
dipertimbangkan dalam penentuan lokasi untuk butik adalah:
1. AREA GEOGRAFIS
TEMPAT TOKO ITU DIDIRIKAN.
Dalam hal ini yang menjadi bahan
pertimbangan adalah pertimbangan iklim. Misalnya: di daerah yang
beriklim dingin: Kaliurang, Malang, Wonosobo, Sarangan, Tawang mangu, dsb.
Bagaimana ngetrendnya (populer) barang fashion, tidak bisa diharapkan terjual
dengan baik apabila barang-barang tersebut tidak sesuai dengan kondisi iklim
setempat. Misalnya. Misalnya : di daerah
Jogja yang udaranya panas, pakaian-pakaian yang cocok adalah pakaian yang dapat
membuat badan terasa sejuk dan dingin.
2. ETNIS PENDUDUK
Etnis (dalam Kamus ) adalah: hal-hal yang bertalian
dengan kelompok sosial di dalam sistem sosial;
atau kebudayaan yang mempunyai arti (kedudukan) tertentu karena
keturunan, adat istiadat, agama, bahasa, dll.
Penduduk suatu daerah yang terdiri dari sekelompok etnis
tertentu akan menentukan pilihan fashion di daerah tersebut. Baik warna,
model, bahan tekstilnya, dsb. Pilihan Preferensi (Style/gaya) berbusana
juga bervariasi berdasarkan umur penduduk. Misalnya: warna-warna yang disukai di daerah
pertanian atau pegunungan berbeda dengan warna-warna yang disukai oleh
masyarakat yang tinggal din kota. Penduduk yang mayoritas muslim dan tinggalnya
di lingkungan pondok pesantren pakaian yang disukai berbeda dengan penduduk di
daerah lain yang bukan mayoritas muslim. Butik di lingkungan kampus,
barang-barang fashion yang dijual juga berbeda-beda. Jadi masing-masing etnis penduduk harus
menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi didirikannya sebuah butik.
3. AKTIVITAS SOSIAL PENDUDUK
Suatu daerah yang terdapat aktivitas sosial akan
berbeda-beda dalam pemilihan fashion. Misalnya: daerah dilingkungan pabrik,
gedung teater, pertanian, perkantoran. Pilihan busana-busana akan berbeda.
4. Tingkat
ekonomi dan kondisi sosial penduduk setempat.
Apakah komunitas
(masyarakat) tempat toko (butik) itu
didirikan memiliki penduduk dengan mayoritas penghasilan yang tinggi, kelas
menengah ke bawah atau yang tidak memiliki uang banyak untuk dibelanjakan
barang-barang yang mewah??????
Jadi kondisi ekonomi di
suatu daerahmerupakan faktor yang penting dalam pemilihan lokasi toko (butik). Jadi pengelola butik harus bisa menganalisa
pendapatan penduduk daerah itu.
5. PENGARUH FASHION DALAM
KOMUNITAS
Yang dimaksud fashion dalam komunitas adalah orang yang
digunakan sebagai panutan dalam pemilihan fashion. Biasanya anggota komunitas
lebih cenderung untuk mengikuti mode dengan panutan para pimpinan atau leader
di bidang mode setempat, dari pada mengikuti mode yang dipakai oleh orang-orang
terkenal yang tinggalnya jauh dan mempunyai gaya hidup yang berbeda.
Misalnya; mengikuti mode gurunya/dosennya; mengikuti mode ibu kepala desa;
atau mengikuti mode seorang pegawai yang mungkin berpengaruh di daerah tersebut.
dsb.
KLASIFIKASI GOLONGAN HASIL PAKAIAN JADI:
1.
Golongan
Tingkat Tinggi (Houte Couture): Yaitu pembuatan pakaian jadi tingkat tinggi atau yang
berkualitas tinggi:
a.
Bahan esklusif
b.
Model hanya satu
c.
Penyelesaiannya tingkat
tinggi (adi busana)
d.
Produknya hanya satu
e.
Apabila ada yang meniru
modelnya bisa dituntut. Jadi apabila sudah selesai pola dihancurkan.
f.
Biasanya dijual di Butik
2. Golongan
Tingkat Menengah:
a.
Produknya dibuat maksimal
5 potong
b.
Modelnya dan bahannya
sama
c.
Kualitasnya sedang
d.
Apabila ada yang meniru
modelnya, perancang tidak akan menuntut
e.
Biasanya dijual di
toko-toko pakaian
3. Golongan
Tingkat Rendah:
a.
Produknya banyak
b.
Bahan dan modelnya sama
c.
Kualitasnya rendah.
d.
Biasanya dijual di pasar
atau di pedagang kaki lima.
B. TENAGA KERJA
Butik yang masih kecil tenaga kerja banyak, barangkali cukup satu atau dua
orang. Tetapi kalau sudah besa tentunya membutuhkan tenaga kerja yang banyak
dan memerlukan manajemen. Personil-personilnya adalah:
1. MERCHENDIZING: Semua orang yang
bertanggung jawab untuk merencanakan pembelian dan penjualan barang-barang
dagangan.
2. SALES
PROMOTION: Orang-orang yang bertugas pada display, promosi, dan publik relation.
3. FINANCIAL: Orang-orang yang
mengurusi masalah-masalah yang berkaitan dengan pembayaran, penerimaan,
inventaris, dan masalah-masalah keuangan yang lain dari akuntasinya sampai
menata buku (pencatatan).
4. OPERASIONAL: Semua orang yang ada
kaitannya dengan pengoperasian toko. Misalnya: Pelayanan kepada pembeli, bagian
personalia, bagian keamanan barang-barang dagangan (Security), Perawatan Gedung
(clining service).
C. SARANA PEMBANTU
Sarana pembantu yaitu
sarana-sarana yang membantu kelancaran sirkulasi dari perdagangan di butik.
Beberapa yang berhubungan
dengan sumber daya manusia (SDM) yang langsung terlibat dan mengambil bagian
dalam perdagangan butik adalah:
1.
Perancang
Mode (Desainer)
Yaitu seseorang yang
merencanakan model-model busana yang spesifik dan eksklusif.
Misalnya: Desainer Ramli merencanakan busana pesta
malam dengan spesifik bordir. Desainer Iwan Tirta merencakan busana pesta
dengan spesifik batik.
2.
Pembeli
(Buyer):
adalah Orang-orang yang memerlukan pakaian.
Orang-orang yang mampu membayar dengan harga-harga mahal sangat memberikan
andil besar pada perdagangan butik.
3.
Forecasting
(Bagian pembelian/Kulakan):
Yaitu orang-orang yang bertugas di bidang pembelian barang-barang yang akan
diperdagangkan. Termasuk menganalisa,
mengecek, mengevaluasi, membandingkan harga-harga di beberapa toko, serta
menganalisa kemauan dan kemampuan
konsumen. Selain itu juga mempelajari cara-cara publikasinya, Misalnya:
merencanakan peragaan busana, pemasangan iklan, mengadakan pameran, dsb. Yang
harus mereka lakukan adalah:
·
Menentukan sasaran pasarnya.
·
Mempelajari trend-trend mode baru.
·
Harus sering mengunjungi toko-toko, atau tempat-tempat
mangkalnya para konsumen, melihat peragaan busana, melihat majalah-majalah,
dsb. Misalnya: apabila sasarannya para selebritis, maka harus sering mendatangi
kafe-kafe atau tempat-tempat yang sering didatangi para selebritis untuk
melihaqt-lihat gaya berpakaian para selebritis tersebut.
4.
Manajer
Pembelian dan Penjualan:
Orang-orang ini bertugas mengatur dan mengkoordinasi serta memberikan petunjuk
kepada anak buahnya tentang hal-hal yang berhubungan dengan pembelian dan
penjualan. Seorang manajer membawahi petugas-petugas yang membidangi penyediaan
stok (barang yang akan diperdagangkan), petugas penjualan, kepala bagian
pelayanan toko (pramuniaga), dsb. Seorang manajer diharapkan seseorang yang
mempunyai sifat kepemimpinan (Leadership) atau mempunyai jiwa pemimpin,
berdedikasi tinggi (mempunyai jiwa pengabdian yang tinggi), mempunyai toleransi
tinggi terhadap pekerjaan, patut ditiru, dsb.
5.
Direktur
Display:
Yaitu seorang yang memimpin dalam penataan barang-barang yang dipamerkan
untuk dijual. Setiap butik (store) tentu terdapat ruang khusus atau etalase
untuk memamerkan barang-barang yang akan dijual di toko tersebut. Seorang direktur display biasanya dibantu
oleh penata gaya mode (Koreografer). Seorang penata gaya mode harus pandai menata gaya busana yang
akan dijual supaya pembeli tertarik. Misalnya:
Penataan busana pada dressform
atau manequen.
6.
Ahli Penata
Gaya:
Yaitu orang yang duduk pada posisi ini biasanya seorang yang ahli menyusun
iklan atau advertising pada majalah-majalah agar menarik perhatian para
pembaca.
Kunci kesuksesan dari promosi ini terletak di tangan koordinatornya yang
membawahi beberapa penata gaya yang masing-masing mempunyai keahlian
sendiri-sendiri. Misalnya: di majalah femina ada suatu kolom koleksi sebuah
Buti “X”. (Model busana, rias rambut dan wajah) biasanya di pojok bawah
ditulis:
- Modelnya siapa?
- Koleksi butik mana?
- Penata Rambut dan rias
wajahnya siapa?
- Penata gayanya siapa?
7.
Direktur
Mode:
Yaitu orang yang merencanakan atau mengatur penampilan toko, bekerja sama
dengan manajer pemasaran , manajer pembelian, dan ahli penata gaya dalam usaha
memajukan butiknya. Tugasnya adalah merencanakan dan mengatur penataan toko
yang sewaktu-waktu bisa berubah sesuai dengan trend yang sedang berjalan pada
saat itu.
8.
Konsultan
Mode
Bagian ini dijaga oleh seseorang yang melayani bagian pembelian untuk
memberikan pengarahan, petunjuk, dan nasihat tentang mode yang sesuai dengan
bentuk tubuh dan asessories bagi konsumen.
9.
Pemasaran
Keberhasilan hasil penjualan terletak pada cara kerja orang-orang yang
bertugas di bidang pemasaran. Orang-orang yang bertugas di bidang ini sebaiknya
berpenampilan menarik, ramah, dan dapat berbicara lancar untuk meyakinkan calon
pembeli. Bagian pemasaran ini sebagai
penghubung bagian pembeli dan desainer. Syarat-syaratnya: Mengetahui trend mode, tahu istilah-istilah
yang ada pada barang-barang yang dijual di
toko itu, tahu nama-nama perhiasan, dsb.
10.
Editor
Mempunyai tugas menyusun katalog yang dikeluarkan oleh butik tersebut.
Penataannya yang bagus dan artistik supaya menarik. Bekerja sama dengan foto
grafer yang ahli dan harus mampu mengatur gaya peragawati serta bisa menentukan
tempat pengambilan lokasinya.
Misalnya: Tulisan-tulisan nama pada kelompok barang-barang yang dijual;
tulisan Asessories; Sepatu; Tas; Ikat pinggang; dsb. Tulisan-tulisan itu dibuat
yang artistis agar menarik bagi calon pembeli.
11.
Direktur
Artis
Direktur artis ini terlibat dalam pembuatan iklan, dan masalah-masalah
pengambilan gambar-gambar dari foto-foto model yang akan memperagakan gaun-gaun
atau barang-barang yang akan diperagakan atau yang akan dimasukkan dalam
katalog.
12.
Foto Grafer
Seorang foto grafer harus mempunyai spesialisasi di bidang mode, sehingga
dapat membuat foto atau mengambil gambar
bagian-bagian yang penting untuk dipamerkan. Misalnya: Trend yang sedang digemari adalah
baju-baju yang ada kerut-kerut di bagian pinggang, lengan, dan leher. Seorang
foto grafer harus bisa menampakkan atau menonjolkan ciri-ciri dari trend itu.
13.
Peragawati
Peragawati disebut juga foto model atau fashion model. Mereka disewa untuk mempromosikn
dengan jalan memperagakan barang-barang yang merupakan koleksi dari butik
tersebut. Biasanya mereka bekerja sama dengan pemilik butik (store) yang dapat
disewa pada setiap saat, atau memang dipekerjakan secara tetap. Mereka harus
bisa membawa image dari produk yang diperagakan. Misalnya: peragawati iklan
sampo; tentunya rambutnya harus bagus. Peragawati iklan batik; yaitu orang yang
bisa membawakan pakaian batik tersebut kelihatan bagus dan menarik bagi
konsumen.
14. Pramuniaga:
Yaitu orang-orang yang bertugas dibagian penjualan. Mereka bertugas
memasarkan barang-barang yang dijual. Orang-rang yang bertugas di bidang ini
sebaiknya berpenampilan menarik, ramah, dan dapat berbicara lancar untuk
meyakinkan calon pembeli. Mereka harus berusaha menjadikan pembeli menjadi
pelanggan. Pramuniaga yang bisa mendorong bisnis menjadi maju adalah pramuniaga
yang pinter, sopan, dan ramah.
Contoh Pramuniaga yang tidak bisa mendorong bisnis adalah:
1.
Pramuniaga yang hanya
duduk menunggu pelanggan, acuh takacuh terhadap pelanggan.
2.
Pramuniaga yang terlalu
menekan dan terlalu akrap, terlalu ramah terhadap pembeli. Pembeli kemana saja
selalu diikuti.
3.
Pramuniaga yang sibuk
mengatur barang-barang dagangan, sehingga tidak ada waktu untuk melayani
pembeli. Bagian manajer pemasaran harus bisa mengarahkan para pramuniaga supaya
menjadi pramuniaga yang baik. Pramuniaga juga harus bisa menjadi konsultan
mode. Harus bisa memilihkan busana yang cocok bagi konsumen.
HAL-HAL YANG HARUS DIKETAHUI OLEH PRAMUNIAGA TENTANG
BARANG DAGANGAN:
Sebuah tim penjualan yang efektif dalam sebuah butik adalah sebuah tim
penjualan yang memiliki informasi yang betul-betul memadai. Pada waktu
barang-barang itu baru baru datang dari produsen, maka tim penjualan ini harus
mengadakan pertemuan yang membahas tentang informasi mengenai barang-barang
baru dengan para sales. Informasi tersebut adalah tentang:
1.
Siapa pembuat barang
dagangan.
2.
Kapan barang dagangan itu
tersedia dan siap untuk dijual.
3.
Dari bahan apa (serat)
apa barang busana atau asessories itu dibuat.
4.
Bagaimana barang itu
dibuat
5.
Bagaimana cara memakai
barang tersebut
6.
Bagaimana cara memelihara
barang tersebut
7.
Apakah keuntungan yang
diperoleh konsumen jika membeli barang tersebut
Misalnya: barang tersebut menambah
cantik, menambah langsing, menambah anggun, dsb.
8.
Keberatan-keberatan apa
yang mungkin timbul dari para pembeli, dan bagaimana cara mengatasinya.
9.
Apakah barang dagangan
itu merupakan bagian dari kecenderungan atau trend mode yang baru. Atau dari
segi apa saja barang dagangan tadi masuk menjadi yang trend baru, mungkin dari
warnanya, atau dari motifnya, atau stylenya (gayanya). Misalnya: Sama-sama dari
bahan katun, kenapa harganya kok mahal???????
Pramuniaga harus bisa memberi penjelasan agar konsumen puas.
FASHION
FASHION ???
FASHION ----à CARA; KEBIASAAN.
FASHION = MODE.
IN FASHION ----à SEDANG DIGEMARI; SEDANG POPULER.
OUT OF FASHION -----à KETINGGALAN JAMAN
FASHION BOOK ----à BUKU MODE
FASHION DESAINER -----à PENCIPTA MODE.
FASHION PLATE ------à a). GAMBAR POLA PAKAIAN MENURUT MODE TERAKHIR
b).
ORANG YANG MENGIKUTI MODE TERBARU.
FASHION SHOW -----à PAMERAN MODE OLEH PERAGAWATI ------à PERAGAAN BUSANA.
FASHIONABLE----à MODERN; SESUAI DENGAN MODE TERAKHIR
TO DRESS
FASHIONABLE------à BERPAKAIAN SESUAI DENGAN MODE
TERAKHIR.
FASHION
= MODE adalah
garis-garis rancangan yang dibuat serta diperlihatkan kepada kelompok
masyarakat untuk dinilai dan diterima oleh masyarakat tersebut dan rancangan
tersebut disenangi dan diterima oleh
masyarakat tersebut.
Misalnya :
- sekarang para mahasiswa sedang menyukai sepatu hak tinggi.
- Model
baju yang sedang digemari saat ini adalah model lengan Kop (Puncak).
TREND : Kecenderungan,
mencerminkan gaya atau model terakhir. ----à gaya atau
model atau kebiasaan yang sedang digemari pada saat itu.
KLASIFIKASI
GOLONGAN FASHION:
1. GOLONGAN
FAD (CRAZE): FAD (Craze) :
CRAZE = Sifat keranjingan atau
kegila-gilaan. Crazy =
gila (sinting).
Fad (Craze) adalah golongan
orang yang gemar menerima suatu gelombang
Fashion yang muncul seketika dan berkembang dengan cepat,
tetapi menghilang pula secara
cepat. Penganutnya
biasanya masyarakat yang ingin membedakan diri dari golongan masyarakat lain,
dalam hal mencari ide yang baru atau dalam mencari gaya berbusana yang lain.
Misalnya : - Gaya rambut dicat – Rambut awut-awutan –
Rambut dibuat Runcing – Sepatu Kaca – Anak laki-laki pakai anting-anting –
Hidung ditindik – Telinga ditindik lebih dari satu, dsb.
Penganutnya biasanya masyarakat yang ingin membedakan
diri dari golongan masyarakat lain, dalam hal mencari ide yang baru atau dalam
mencari gaya berbusana yang lain.
Misalnya: Fashion yang berjalan hanya dalam waktu 2 @ 3
bulan saja, kemudian menghilang begitu saja.
Misalnya: Gaya rambut yang dicat warna warni; Anak laki-laki pakai
anting-anting; Telinga anak wanita yang ditindik lebih dari satu, dsb.
2.
TREND SENSITIVE
SENSITIVE = PEKA
Yaitu golongan pemakai fashion yang secara cepat dapat
melihat, merasai, dan menerima ide-ide baru atau garis-garis rancangan yang
disajikan oleh Trend Seters. Golongan
ini selalu berpaling ke model-model yang akan datang. golongan ini adalah
golongan para perancang mode. Biasanya para perancang mode telah berkumpul
setahun sebelumnya untuk menentukan/membicarakan mode yang akan datang,
kemudian menentukan rancangan-rancangan untuk model tahun berikutnya. setelah
itu baru dibuat dan dipamerkan.
TREND SETERS = Golongan orang yang menentukan arah fashion.
Yang termasuk dalam TREND SETERS adalah: Paris, London, Itali, New York.
Menurut para perancang mode Indonesia, Indonesia
ketinggalan setengah tahun dari negara-negara tersebut, kare disebabkan faktor
bahan atau kain tekstil.
3.
FASHION ACTIVE
Golongan ini adalah golongan masyarakat yang dapat
menerima suatu fashion dengan cepat dan mempunyai rasa serta selera (taste)
tinggi terhadap ide fashion yang baru. Jadi fashion aktif itu biasanya
mempunyai selera (taste) yang tinggi. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh
lingkungan tempat tinggal, tempat kerja, dsb.
Golongan ini secara cepat dipengaruhi oleh fashion trend,
majalah-majalah mode, serta kejadian-kejadian dunia atau hal-hal yang aktual
dan populer. Golongan ini selalu mengikuti trend atau mode yang baru. Golongan
ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit, maka fashion aktif ini biasanya
diikuti oleh orang-orang yang banyak uang.
Misalnya: Para Artis; Para Petinggi atau Para istri
pejabat tinggi, dsb.
4.
FASHION PASIVE
Yaitu golongan masyarakat yang tidak terpengaruh oleh
gelombang fashion, atau golongan masyarakat yang tidak berkeinginan untuk
mengikuti perkembangan fashion. Biasanya mereka membeli busana hanya atas dasar
kebutuhan saja, serta berusaha untuk dapat memperoleh kebutuhan itu dengan
harga yang serendah mungkin. tetapi sekarang, walaupun pasif mengikuti mode,
namun sudah agak maju. Contohnya: masyarakat desa para wanita pada jaman dulu
pada memakai jarit (kain panjang), tetapi sekarang mereka sudah memakai celana
panjang pada saat bepergian, karena dipandang lebih praktis.
BUTIK
MELAYANI SIAPA ?????
Kira-kira
melayani golongan 1, 2, dan
3
GOLONGAN FASHION MAKERS
1. DESAINERS
:
Yaitu
golongan perancang atau orang yang ahli dalam merancang sesuatu. Misalnya Model
Pakaian,
Rambut, Sepatu, Tas,dsb.
2. INOVATERS :
Yaitu Pembaharuan atau perubahan
secara baru.
Inovator
: adalah orang-orang yang memperkenalkan gagasan, metode, ide-ide dsb. Yang
baru.
3. TREND SETTERS :
Orang-orang yang menentukan arah
fashion (mode).
4. PIONEERS :
Pelopor atau Perintis (perintis
jalan; pembuka jalan). Yaitu orang-orang yang
membuka atau
merintis ide-ide atau GARIS-GARIS RANCANGAN yang baru.
5. STYLING
OFFICE :
Yaitu kantor atau badan atau lembaga
tempat orang-orang membuat
ide-ide
dan garis-garis rancangan baru.
Para Fashion Makers tsb berkumpul di
Kantor itu untuk membicarakan dan Menciptakan ide-ide baru.
Ke-5 orang-orang (golongan) tersebut
harus mempunyai
unsur-unsur :
1. STYLE (GAYA) : Yaitu hal-hal atau ide yang menarik
perhatian khusus yang mempunyai
dasar-dasar atau
unsur-unsur :
a. ESTETIKA : Yaitu ilmu tentang
keindahan.
b. CRAFT : Yaitu suatu keahlian pekerjaan,
ketrampilan, atau kerajinan.
c. NATURE : Yaitu sifat dasar; sifat alami.
d. EVOLUTION : Perkembangan, selalu berkembang.
2. VISI (PANDANGAN) : Para Fashion Makers harus memiliki
pengertian dan perasaan
serta
pandangan masa kini dan terhadap hal-hal yang
perlu dijadikan pedoman untuk
masa-masa yang akan
datang. misalnya: Warna-warna, motif, Asesoaries untuk
tahun
depan seperti apa.
3. TALENT : Bakat atau Pembawaan.Para Fashion Makers harus mempunyai
bakat atau
pembawaan atau kecakapan (skill) serta
perasaan untuk membuat garis-garis
dan
bentuk, kemudian memilih dan mengkombinasikan warna dan tekstil secara pasti.
Misalnya: Busana pesta malam,
asesories yang cocok agar kelihatan mewah
menggunakan apa?
Hal ini berhubungan dengan perasaan (filling) seseorang. Kata perasaan di
dalam busana diartikan sebagai rasa
keindahan secara keseluruhan yang dimiliki oleh setiap manusia yaitu panca
indera dan ditambah oleh gaya atau kepribadian. Busana yang dipakai seseorang
harus bisa mencerminkan kepribadian orang yang memakai.
Jadi kalau punya TIM Fashion Makers akan memudahkan kita dalam memilih
segala sesuatu tentang model, warna, tekstil, asesories, dsb. dan mungkin ada
masukan-masukan dari para Fashion Makers tersebut.